Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terima tiga penghargaan sekaligus dalam ajang Top Digital Awards 2023 oleh Majalah ItWorks yang berlangsung di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta Selatan.
Ketiga penghargaan tersebut diberikan kepada Kemenkes RI yang kini telah mencapai bintang 5 atau nilai tertinggi karena dianggap telah berhasil memanfaatkan dan mengimplementasikan teknologi digital guna peningkatan akses serta kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Tiga penghargaan tersebut yang diberikan, yaitu:
1. Top Digital Implementation 2023 (Bintang 5) untuk Pusdatin-DTO Kemenkes RI.
2. Top Leader on Digital Implementation 2023 (Bintang 5) untuk Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin.
3. Top CIO on Digital Implementation 2023 (Bintang 5) untuk Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai salah satu penerapan program transformasi kesehatan.
“Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan yang kami tujukan bagi jajaran di Kemenkes RI serta menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan yang responsif, inovatif, dan efisien melalui penerapan berbagai program transformasi kesehatan,” kata Menkes Budi.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Tiomaida Seviana mengatakan, Menkes Budi menjadi tokoh penggerak yang membawa misi transformasi digital untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan nasional. Salah satunya dengan menghadirkan SATUSEHAT sebagai platform penghubung ekosistem data kesehatan terintegrasi melalui rekam medis elektronik (RME).
“Hadirnya SATUSEHAT Platform sebagai salah satu misi Kemenkes RI dalam meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Sedangkan tugas Pusdatin-DTO di lapangan untuk mewujudkan misi tersebut dengan baik,” jelas Tiomaida Seviana.
Per 5 Desember 2023, setidaknya ada 10.243 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang telah terintegrasi dengan SATUSEHAT Platform. Selain mengefisiensikan layanan, data kesehatan yang terintegrasi tersebut diharapkan dapat mendukung pemerintah untuk mengembangkan kebijakan kesehatan berbasis bukti.
“Saat ini, Pusdatin-DTO juga tengah mengembangkan SATUSEHAT lebih besar lagi sebagai satu kesatuan ekosistem inovasi terintegrasi yang ditujukan untuk mengakomodir upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada seluruh aspek pendukungnya,” lanjutnya.
Seperti, SATUSEHAT Mobile sebagai aplikasi kesehatan untuk masyarakat, SATUSEHAT Data sebagai rujukan informasi terpusat data kesehatan nasional maupun daerah, SATUSEHAT SDMK untuk pencatatan data profil tenaga kesehatan dan medis, ASIK untuk pencatatan pelayanan primer, dan lain sebagainya.
“Berbagai inovasi tersebut terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi. Sehingga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan,” pungkasnya. (R)