Jakarta (buseronline.com) – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) resmi menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak mulai 1 Mei 2025.
Operasi ini difokuskan untuk memberantas praktik premanisme yang dinilai semakin marak dan meresahkan masyarakat, serta berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi di Indonesia.
Langkah ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3./2025, yang ditujukan kepada seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia.
Operasi dilakukan dengan strategi gabungan, mulai dari penegakan hukum hingga pendekatan intelijen, pre-emtif, dan preventif.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa operasi ini adalah bagian dari komitmen Polri untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Polri berkomitmen memberantas aksi premanisme yang selama ini menjadi keresahan masyarakat dan berpotensi menghambat investasi. Operasi ini bertujuan menindak tegas pelaku dan mengungkap jaringan pelaku premanisme secara menyeluruh,” ujar Brigjen Trunoyudo dalam keterangannya, seperti dilansir dari laman Humas Polri.
Menurutnya, jenis kejahatan yang menjadi fokus penindakan mencakup pemerasan, pungutan liar, pengancaman, intimidasi, pengeroyokan, hingga penganiayaan yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok.
Ia menegaskan bahwa premanisme dalam bentuk apa pun akan ditindak secara tegas. “Ini adalah bagian dari upaya menciptakan rasa aman dan kepastian hukum, terutama bagi para pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.
Untuk menjamin efektivitas operasi, Polri juga menjalin sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Koordinasi lintas sektor dinilai penting untuk memastikan keberhasilan operasi ini serta menciptakan stabilitas keamanan yang berkelanjutan. (R)