Jakarta (buseronline.com) – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi meluncurkan program Garuda Academy, Selasa, di Mandiri University, Daan Mogot, Jakarta.
Program ini menjadi tonggak penting dalam transformasi sepak bola Indonesia, dengan fokus pada pengembangan manajemen, tata kelola, dan sumber daya manusia yang profesional di bidang olahraga.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir hadir langsung meresmikan peluncuran ini. Ia didampingi Wakil Ketua Umum Zainudin Amali, Sekjen Yunus Nusi, serta sejumlah anggota Komite Eksekutif seperti Arya Sinulingga dan Endri Erawan.
Turut hadir pula tiga pemain Timnas U-17 Daffa Al Gasemi, Muhammad Zahaby Gholy, dan Fabio Azkairawan sebagai simbol keterlibatan generasi muda. Peluncuran Garuda Academy juga mendapat dukungan penuh dari FIFA.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan FIFA seperti Kanya Keomany (FIFA Council Member), Sanjeevan C Balasingam (FIFA Director MA Asia-Oceania), Theodore Giannikos (FIFA Director of Special Project), serta perwakilan dari LPDP, Bank Mandiri, dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
Dalam sambutannya, Erick Thohir menegaskan pentingnya membangun ekosistem sepak bola yang berkelanjutan, dengan menyiapkan talenta-talenta yang tak hanya cakap di lapangan, tetapi juga mumpuni dalam manajemen dan tata kelola.
“Garuda Academy adalah bentuk nyata komitmen PSSI bersama FIFA dan AFC untuk memperkuat fondasi sepak bola nasional. Transformasi tak boleh berhenti di kompetisi, tapi harus menyentuh SDM dan manajemen,” ujar Erick.
Program Garuda Academy disambut antusias dengan lebih dari 300 pendaftar. Melalui proses seleksi ketat, terpilih 105 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk lulusan universitas ternama dan profesional muda di dunia olahraga.
Beberapa nama pesepak bola nasional seperti Greg Nwokolo, Yanto Basna, dan Rony Beroperay juga turut serta sebagai peserta.
Selama program berlangsung, peserta akan mengikuti pelatihan intensif dalam lima tahap (CORE 1.0 hingga CORE 5.0), mencakup materi tentang struktur organisasi olahraga, perencanaan pertandingan, pemasaran, keuangan, hingga kepemimpinan strategis.
Para peserta akan dibimbing oleh para ahli dari dalam dan luar negeri. Menariknya, peserta terbaik akan mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan tingkat lanjut melalui beasiswa penuh LPDP ke program FIFA Master atau universitas terkemuka di Amerika Serikat dan Eropa.
Proses seleksi akan terus berlanjut hingga menyaring lima finalis terbaik dari batch pertama. Sesi daring pertama telah dimulai pada 3 Mei 2025, sementara sesi pelatihan tatap muka berlangsung mulai hari ini hingga 11 Mei 2025.
Para peserta dibagi dalam tiga kelompok untuk mengoptimalkan interaksi dan efektivitas pembelajaran. Garuda Academy merupakan langkah konkret PSSI dalam membangun generasi baru pemimpin sepak bola Indonesia yang berwawasan global.
Dengan kolaborasi erat bersama FIFA dan AFC, diharapkan program ini mampu mencetak manajer, administrator, dan pemikir strategis yang siap memajukan industri sepak bola nasional ke tingkat dunia. (R)