Jakarta (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan rencana besar pemerintah dalam bidang pendidikan dengan meluncurkan program pembangunan minimal 100 sekolah berasrama per tahun, khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Langkah ini diambil sebagai upaya konkret untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
Pengumuman ini disampaikan Presiden Prabowo dalam acara Halal Bihalal Bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-POLRI di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa.
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan pentingnya memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengubah nasib generasi mendatang.
“Saya akan membangun minimal 100 sekolah berasrama setiap tahun untuk keluarga yang paling tidak mampu, karena saya bertekad untuk memutus rantai kemiskinan. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung,” ucap Presiden Prabowo dengan tegas.
Presiden menjelaskan bahwa sekolah-sekolah ini akan dibangun dengan fokus pada peserta didik dari keluarga dengan latar belakang ekonomi terbawah.
Verifikasi kelayakan penerima manfaat akan dilakukan melalui data dari Kementerian Sosial, Kementerian PAN-RB, dan Badan Pusat Statistik (BPS), yang memiliki akses langsung untuk menilai kondisi ekonomi rumah tangga calon peserta didik.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memperlihatkan contoh nyata dengan menampilkan profil Naila, seorang anak dari keluarga berpenghasilan kurang dari satu juta rupiah per bulan yang tetap ceria meski hidup dalam kondisi sulit.
Prabowo menyatakan bahwa masa depan anak-anak seperti Naila akan menjadi fokus utama pemerintahannya ke depan.
“Sisa hidup saya, perjuangan saya adalah untuk merubah nasib Naila-Naila di Indonesia,” tegasnya penuh semangat.
Presiden Prabowo turut menyampaikan bahwa 53 hingga 55 sekolah berasrama pertama ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025, sebagai langkah awal untuk mencapai target 100 sekolah per tahun.
“Kita harus berani. Siapa berani menang, berani benar, berhasil. Berani dulu, baru benar. Setelah berani benar, baru berhasil. Harus berani dulu. Kalau tidak berani, kita tidak bisa dapat apa-apa,” tambahnya, menekankan pentingnya keberanian dalam mewujudkan perubahan sosial.
Prabowo optimistis bahwa dengan tekad kuat, keberanian, serta pemerintahan yang bersih dan berpihak kepada rakyat kecil, masa depan anak-anak Indonesia akan lebih baik.
“Hanya dengan keberanian, hanya dengan tekad, hanya dengan keyakinan, dan hanya dengan tekad untuk memimpin suatu gerakan pemerintahan bersih, pemerintah yang anti-korupsi, pemerintah yang bisa menyelamatkan kekayaan negara, Naila-Naila akan punya masa depan yang baik,” tutup Presiden Prabowo. (R3)