Jakarta (buseronline.com) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono menyoroti pentingnya peran lembaga keuangan multilateral (Multilateral Development Banks/MDBs) dalam pengembangan pasar mata uang lokal. Pernyataan ini disampaikan dalam seminar rangkaian 58th Annual Meeting Asian Development Bank (ADB) di Milan, Italia, pada Senin.
Dalam pidatonya, Wamenkeu Thomas menekankan bahwa pembiayaan berbasis mata uang lokal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan ekonomi negara berkembang.
Menurutnya, proyek infrastruktur dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seharusnya tidak terlalu bergantung pada utang berdenominasi mata uang asing, yang bisa meningkatkan risiko ketidaksesuaian mata uang.
“MDB seharusnya mengambil peran yang lebih luas dalam mendukung klien mereka untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara pendekatan pembiayaan dalam mata uang asing dan lokal. Proyek infrastruktur dan UMKM seharusnya tidak dibebani oleh utang berdenominasi mata uang asing yang rentan terhadap fluktuasi nilai tukar,” tegasnya.
Wamenkeu Thomas juga menyinggung kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik dan perang dagang, yang mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.
Meski demikian, ia memastikan bahwa target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tetap berada di jalur yang tepat, dengan peningkatan belanja dan pertumbuhan positif penerimaan pajak bruto pada kuartal pertama 2025.
“Pemenuhan target pembiayaan anggaran kita juga berada di jalur yang tepat, dengan pengadaan utang yang dilakukan secara hati-hati, fleksibel, oportunistik, dan terukur dari segi waktu, ukuran, instrumen, serta bauran mata uang,” jelas Wamenkeu Thomas.
Lebih lanjut, Wamenkeu Thomas menegaskan pentingnya kerja sama dengan mitra pembangunan, terutama ADB, untuk memperkuat ketahanan ekonomi melalui solusi berbasis mata uang lokal. Ia menyampaikan apresiasi kepada ADB atas dukungan mereka dalam pengembangan pasar ini.
“Saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada ADB atas dukungan berkelanjutan mereka terhadap pengembangan pasar mata uang lokal di Indonesia, termasuk melalui kerja sama dalam konversi utang dan penerbitan obligasi mata uang lokal,” katanya.
Acara ini menjadi momentum penting untuk mempertegas komitmen Indonesia dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional, sekaligus memperluas peluang investasi melalui kebijakan berbasis mata uang lokal. (R)