Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, aman, dan bebas dari kekerasan. Hal ini disampaikan dalam Taklimat Media Akhir Tahun 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang nyaman bagi perkembangan anak-anak Indonesia. “Kami terus berkomitmen menangani masalah kekerasan dan bullying di sekolah secara serius. Tidak ada tempat bagi kekerasan dalam dunia pendidikan,” tegasnya.
Sebagai langkah nyata, Kemendikdasmen telah membentuk 27 Satgas di tingkat provinsi dan 448 Satgas di tingkat kabupaten/kota untuk menangani kasus kekerasan. Selain itu, sebanyak 406.000 satuan pendidikan telah memiliki tim pencegahan dan penanganan kekerasan.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, mengungkapkan bahwa pelatihan pencegahan kekerasan bagi guru telah dilakukan, melibatkan lebih dari 1.264 guru kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK). “Pelatihan ini akan terus diperluas agar lebih banyak guru memiliki keterampilan menangani kasus kekerasan di sekolah,” jelasnya.
Selain fokus pada penanganan kekerasan, Kemendikdasmen juga memperkenalkan Program Makan Bergizi Gratis untuk meningkatkan kesejahteraan siswa. Program ini bertujuan mendukung pendidikan karakter dengan menanamkan nilai kebersamaan, disiplin, dan tanggung jawab melalui kegiatan makan bersama.
“Pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga mencakup kesejahteraan fisik dan mental siswa. Kami ingin menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” tambah Menteri Mu’ti.
Kemendikdasmen optimistis, melalui berbagai program dan kebijakan yang dijalankan, pendidikan di Indonesia akan semakin inklusif, aman, dan berkualitas. (R)